PENGGUNAAN FUTURE WHEELS DALAM PENDEKATAN SETS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP SUMBER
DAYA ALAM DI SEKOLAH DASAR
(Oleh: Dewi Susanti)
RINGKASAN
Lingkungan belajar yang
cukup bervariasi memungkinkan guru membelajarkan materi Sumber Daya Alam dengan
mengajak siswa berinteraksi secara langsung dengan lingkungan alami.
Pembelajaran ini diharapkan tidak hanya disampaikan secara ceramah, akan tetapi
siswa memperoleh proses pembelajaran yang lebih baik dan lebih bermakna.
Apabila pembelajaran materi Sumber Daya Alam dibelajarkan dengan mengutamakan
interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan alami, maka akan menghasilkan
pembelajaran yang bermakna.
Proses pembelajaran yang
berlangsung di SDN Landasan Ulin Timur 2 selama ini belum berpusat kepada
siswa, dalam proses pembelajaran guru jarang melibatkan siswa, sehingga siswa
menjadi kurang aktif dan proses pembelajaran didominasi oleh guru. Dalam proses
pembelajaran, guru sering kali hanya menggunakan pendekatan ceramah. Sehingga,
dengan kondisi pembelajaran seperti di atas, menyebabkan siswa menjadi kurang
aktif. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa
dalam pelajaran IPA di sekolah dasar dengan menggunakan Futures wheel dalam pendekatan SETS .
PTK merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat
reflektif oleh pelaku tindakan, dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya, dan
memperbaiki kondisi di mana praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan. Futures wheel merupakan salah satu
cara yang bisa digunakan untuk membantu siswa menganalisis dan memahami
konsekuensi-konsekuensi dari kejadian-kejadian, inovasi sains dan
teknologi/perkembangan masa akan datang. Pendekatan SETS
sama halnya dengan pendekatan STM/STS serta pendekatan lingkungan. Pendekatan SETS memiliki kepanjangan Sains,
Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat.
Penelitian dilaksanakan di SDN Landasan Ulin Timur
2, siswa kelas IV semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009 mata pelajaran IPA. Tempat penelitian pada siklus 1 ialah di
lokasi bekas pengambilan tanah merah di Jalan Peramuan Landasan Ulin Kota
Banjarbaru yang berada di sekitar SDN Landasan Ulin Timur 2. Lokasi ini telah
berubah menjadi lingkungan yang tidak produktif karena tidak dapat dimanfaatkan
lagi oleh masyarakat. Pengambilan tanah merah ini dilakukan secara tradisional
dan setelah digali dibiarkan begitu saja sehingga tanah menjadi
berlubang-lubang. Tempat penelitian pada siklus 2 terletak di Jalan A. Yani KM
24 Landasan Ulin Banjarbaru yang terletak kurang lebih 0,5 km dari SDN Landasan
Ulin Timur 2. Lokasi ini berubah dari daerah rawa sebagai resapan air kemudian
direklamasi (penimbunan kembali suatu lahan) untuk dijadikan sebuah pasar.
Data yang diperlukan:
hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif dilakukan secara deskriptif,
yakni dengan menghitung ketuntasan klasikal dan ketuntasan individual dan
analisis data hasil penelitian yang tergolong data kualitatif dianalisis secara
deskriptif melalui tahapan reduksi data, pemaparan data, dan analisis data. Berdasarkan data kuantitatif, pada siklus 1 peningkatan persentasi hasil
belajar pada post tes lebih besar dibanding pre tes. Namun peningkatan ini belum mencapai batas ketuntasan klasikal yang telah
ditetapkan oleh sekolah (>60%). Pada siklus 2 peningkatan persentasi
hasil belajar pada post test telah mencapai batas ketuntasan klasikal yang
telah ditetapkan (>60%). Jadi, dapat dikatakan bahwa penggunaan Futures wheel dan pendekatan SETS dapat meningkatkan pemahaman siswa
kelas IV SDN Landasan Ulin Timur 2 pada
konsep sumber daya alam. Ringkasan hasil
selama proses pembelajaran berupa tes keterampilan proses melalui LKS sudah
menunjukkan kategori cukup pada siklus 1 dan mengalami peningkatan menjadi
kategori baik pada siklus 2.
Berdasarkan data kualitatif, guru sudah bisa melepaskan kendali dalam proses
pembelajaran meskipun tidak secara sepenuhnya, dengan kata lain guru sudah
mengurangi aktivitasnya dan tidak lagi mendominasi pembelajaran. Akan tetapi
masih terdapat aktivitas guru yang mengalami peningkatan. 3) Berdasarkan data kualitatif, pembelajaran dapat dikatakan berpusat kepada
siswa. Dari
sembilan parameter, ada 2 parameter yang mengalami peningkatan dari aktivitas
masing-masing siswa yaitu parameter 6 dan 8 . Sedangkan 7 parameter lainnya
cenderung tidak konsisten ada yang naik, ada yang turun, dan ada yang tetap
dari masing-masing parameter tersebut.
Sedangkan sisanya lagi, ada beberapa parameter yang malah tidak dilaksanakan
siswa.
Berdasarkan data respon siswa, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa merasa
senang mengikuti kegiatan pembelajaran karena merupakan hal baru yang sangat
membantu mereka belajar. Dengan pembelajaran semacam ini, para siswa dapat
menyatakan pendapat untuk menjawab pertanyaan, dapat melakukan
penyelidikan/pengamatan untuk menjawab pertanyaan, dan berminat untuk mengikuti
kegiatan belajar tersebut. Susunan kalimat, gambar, atau tabel dalam LKS atau
buku-buku sumber yang digunakan diakui oleh sebagian besar siswa sangat baik
sehingga mudah untuk dipahami.
Jadi, penggunaan Futures wheel dan pendekatan SETS dapat meningkatkan pemahaman siswa
pada konsep sumber daya alam di SDN Landasan Ulin Timur 2. Beberapa saran dapat
dikemukakan di sini untuk memperbaiki ragam penelitian yang berbasis
konstruktivis yaitu perlu diperhatikan instrumen penelitian untuk mengukur
hasil belajar siswa perlu dilakukan validasi isi secara mendalam.
0 komentar:
Posting Komentar