PENDAHULUAN
Berdasarkan survei pada pembelajaran di
kelas, mengajarkan konsep klasifikasi
terutama tentang phylum invertebrata biasanya memakan waktu yang banyak
mengingat ada banyak phylum dan
karakteristik yang berbeda dari setiap
phylumnya. Jika konsep ini diajarkan hanya dengan ceramah atau membaca
buku saja, tentunya akan terasa kurang bermakna. Pada makalah ini disajikan
suatu artikel mengenai bagaimana cara mengajarkan tentang phylum invertebrata
agar tidak memakan waktu yang lama dan tentunya diharapkan akan menjadi
pembelajaran yang bermakna bagi para peserta didik.
Kegiatan pembelajaran tentang phylum
invertebarta ini dikemas dalam kegiatan laboratorium yang memakan waktu lumayan
singkat. “Laboratorium Multistasiun” merupakan istilah yang dipakai untuk
menggambarkan sebuah sesi pembelajaran di laboratorium yang merupakan gabungan
dari awetan dan spesimen hidup, preparat, dan gambar untuk mewakili contoh dari
setiap phylum. Praktik ini memakan waktu 2 jam dengan 20 menit persiapan. Dari
kegiatan tersebut, siswa diharapkan dapat mengetahui perbedaan dan kesamaan
antarkelompok phylum dan praktik ini efektif untuk mengajarkan phylum
invertebrata sebagai solusi keterbatasan waktu yang biasanya dihadapi para
pengajar ketika menyampaikan pelajaran tentang phylum invertebrata.
Isi Kegiatan
Kegiatan laboratorium ini dibuat
untuk setiap materi yang memuat biodiversitas. Kegiatan ini merupakan
pengenalan materi, bukan kelas umum, yang bisa digunakan untuk program
penilaian siswa. Mata pelajaran ini disusun lebih dari 15 minggu pertemuan
dalam satu semester, tiap minggu terdiri dari 3 jam ceramah dan kegiatan lab.
Tepatnya, ada 80 siswa yang berpartisipasi dalam mata pelajaran, yang dibagi
menjadi empat sift dengan masing-masing sift terdiri dari 20 siswa.
Tujuan
Tujuan dibuatnya laboratorium ini
adalah untuk:
(1) dapat mengenali termasuk
dalam phylum apa suatu hewan,
(2) mempelajari kekerabatan evolusi
dari phylum invertebrata,
(3)
memahami proses evolusi pada tingkatan phylum (contoh: spons telah berevolusi,
bahkan jika mereka mirip secara morfologi dengan fosil spons)
Prosedur
Pengajar
Gambar 1. Dua alternatif filogeni dari phylum yang diajarkan dalam
kegiatan lab phylum invertebrata. Penulis menggunakan jurnal terbaru untuk
menjelaskan proses sains bagaimana kita membangun filogeni.
Dalam
kegiatan ini, 10 stasiun disusun di atas meja dalam kelas (tabel 1) berikut.
Tabel 1. Susunan stasiun dan
pertanyaan (kalimat bercetak miring difokuskan pada dasar-dasar evolusi)
Stasiun
|
Susunan di
stasiun
|
Pertanyaan
untuk siswa
|
Stasiun 1: Porifera
|
Preparat macam-macam spikula
|
1.
Buat sketsa preparat, beri label
2.
Menurut kalian, dibuat dari apakah spikula? Jelaskan mengapa?
3. Bagaimana kalian mengujicoba hipotesis bahwa spikula dapat
menghalangi predator? Bagaimana bisa sebuah spons yang minim spikula (seperti
spons yang dipakai mandi) dapat melindungi dirinya?
|
Stasiun 2: Porifera
|
Preparat spons biasa
Awetan spons dalam toples
Spons hidup (dalam tangki)
|
1.
Amati preparat spons biasa. Beri label pada ostia (lubang)!
2.
Terdapat dua sampel spons biasa: yang hidup (dalam tangki) dan
awetan. Buat sketsa keduanya, cermati perbedaan antara kedua macam spons
tersebut!
3.
Perubahan apa yang terjadi antara spons hidup dengan spons yang
mati pada spesies yang sama?
4.
Pertanyaan lanjutan: Spons
kelihatan berbeda dari hewan yang lain. Mengapa mereka masih diklasifikasikan
dalam metazoa? Apakah benar mereka berevolusi dalam jutaan tahun?
|
Stasiun 3: Cnidaria
|
Toples medusae
Preparat medusa Obelia
Rangka karang tanduk rusa
Rangka karang otak
|
1.
Buat sketsa Obelia dan
beri label bagian kepala, mulut, dan tentakelnya!
2.
Apa yang terdapat di tentakel? Apa fungsinya?
3.
Amati rangka karang tanduk
rusa dan cambuk laut yang
terdapat dalam tangki
4.
Mengapa ada yang lembut dan ada
yang keras?
|
Stasiun 4: Cnidaria
|
Preparat lengkap Obelia
Preparat ubur-ubur Physalia physalis
|
1. Buat sketsa Physalia physalis, beri label pada
nematocyst
2. Apa kalian
melihat bagaimana pola nematocyst tersebar?
3. Mengapa Physalia physalis berbahaya bagi
manusia?
4.
Amati preparat lengkap Obelia
dan buat gambarnya, beri label pada tentakel (yang digunakan untuk makan) dan
struktur reproduksinya!
5.
Apa kalian menyadari ini merupakan hewan yang sama yang kalian
lihat di stasiun 3 (medusa Obelia)? Mengapa?
|
Stasiun 5: Annelida
|
Koleksi toples Annelida
Preparat x-s cacing
|
1.
Lihat koleksi awetan dan cacing hidup. Apa ciri umumnya?
2.
Buat sketsa preparat cacing dalam sayatan melintang, ingat untuk
memberi label pembuluh darah, usus, dan otot.
3.
Cacing mempunyai sistem peredaran darah tertutup, apa
keuntungannya bagi cacing?
4.
Apa yang digunakan polychaeta untuk bergerak?
5.
Banyak polychaeta hidup dalam
lubang yang mereka hiasi dengan sesuatu yang mereka temukan di sekitar.
Mengapa mereka melakukan ini? Apa keuntungannya bagi mereka?
|
Stasiun 6: Mollusca
|
Koleksi toples Mollusca
Preparat insang kepah/remis
|
1.
Amati koleksi mollusca, apa ciri umum yang kalian amati di
antara kelompok mollusca tersebut?
2.
Buat sketsa preparat insang dan beri label pada pembuluh darah
dan insang!
3.
Mengapa insang memiliki banyak
lapisan?
4.
Apa fungsi insang?
5.
Lihat ke dalam tangki, kita mempunyai bekicot, siput air, tiram,
dan chiton. Ambil salah satu dan buat gambarnya!
6.
Apa yang dilakukan bekicot saat kalian lihat dalam tangki?
Menurut kalian apa yang mereka makan? Mengapa?
|
Stasiun 7: Arthropoda
|
Koleksi Arthropoda air
Kelomang (dalam tangki)
Teritip (dalam tangki)
|
1.
Lihat koleksi awetan dan crustacea hidup, ciri umum apa yang
mereka miliki?
2.
Buat sketsa kelomang, beri label mata, mulut, kaki, cakar, dan
cangkangnya!
3.
Berdasarkan pengamatan, apa yang kepiting lakukan?
4.
Darimana mereka mendapatkan cangkang mereka?
5.
Teritip dalam tangki adalah
arthropoda, bagaimana kalian mengenalinya? Ciri umum apa yang kalian lihat?
6.
Pertanyaan lanjutan: dibandingkan
dengan mollusca, arthropoda memiliki lebih banyak keragaman di daratan
daripada yang ada di perairan. Jenis insecta (serangga) sangat berlimpah.
Menurut kalian, apa yang membuat arthropoda sangat berlimpah di daratan?
|
Stasiun 8: Mollusca vs Brachiopoda
|
Awetan remis dalam toples
Awetan brachiopoda dalam toples
|
1.
Gambar brachiopoda dan remis!
2.
Perbedaan eksternal apa yang kalian lihat?
3.
Lihat ke dalam stasiun, apa perbedaan lain yang kalian amati?
4.
Mengapa saya menyuruh kalian menggambar semua hewan ini? Apa
saya jahat atau ada sesuatu yang saya harapkan dari kalian belajar dengan
menggambar daripada hanya meamati gambar? (Petunjuk: ketika kejahatan
memainkan peran, pasti ada faktor lain yang disadari)
|
Stasiun 9: Echinodermata
|
Awetan echinodermata dalam
toples
Echinodermata hidup dalam
tangki
|
1.
Setelah melihat echinodermata, buat daftar ciri umum yang kalian
amati!
2.
Dalam tangki, amati bintang ular dan bintang laut, apa perbedaan
di antara mereka yang kalian lihat?
3.
Buat sketsa dan beri label bintang ular dan bintang laut,
cermati perbedaan di antara mereka!
4.
Bulu babi dan timun laut
kelihatan berbeda dari bintang laut dan bintang ular. Ciri apa yang yang
membuat mereka diidentifikasi sebagai echinodermata?
|
Stasiun 10: Chordata
|
Awetan tunicate dalam toples
|
1.
Amati awetan tunicate.
Menurut kalian bagaimana organisme ini makan?
2.
Gambar satu tunicate!
3.
Pertanyaan lanjutan: ciri apa
yang membuat kelompok ini bagian dari chordata? Bisakah kalian melihat mereka
ketika dewasa?
4.
Pertanyaan lanjutan: Menurut
kalian, modifikasi apa yang dilakukan predator tunicate (yang kita lihat
beberapa minggu lalu) punyai untuk memakan mangsanya, bukannya malah
menyaring makanannya?
5.
Pertanyaan lanjutan: buat daftar satu hal yang kalian sukai
tentang lab ini, satu hal yang tidak kalian suka, dan beri saran bagaimana mengubahnya untuk tahun depan!
|
Setiap
stasiun diberi label dengan nomor, nama phylum, penjelasan singkat tentang
phylum, dan diagram (dicopy, diberi label, dan dikutip) dari berbagai buku teks
(e.g. Anderson, 2001) untuk membantu menjawab pertanyaan. Jika spesimen tidak
tersedia, maka letakkan foto atau gambar lain untuk mengganti awetan atau hewan
hidup. Bisa juga menyediakan video hewan seperti spons jika organisme hidup
tidak tersedia. Penulis menggunakan satu
atau dua mikroskop perstasiun untuk 20 siswa, tapi hal itu tergantung dari
ukuran kelas dan fasilitas yang ada.
Di dalam kelas, mempunyai 60
galon tangki air yang berisi invertebrata dan beberapa ikan dari teluk Meksiko.
Siswa diminta mengamati tangki selama pengamatan (Gambar 2).
Tambahan
spesimen termasuk organisme hidup, spons kering, rangka koral, dan organisme
dalam toples. Awetan spesimen dibeli dari Carolina
Biological Supply (http://www.carolina.com) atau Ward’s
Natural Science (http://www.wardsci.com), dan organisme hidup yang diperoleh dari Gulf Specimen Biological Supply (http://www.gulfspecimen.org) atau dari Ward’s.
Prosedur Siswa
Dalam laboratorium ini, para siswa akan berkeliling dari
stasiun ke stasiun (tanpa batas waktu), mengamati beberapa spesimen dari
kedelapan phylum. Sambil berkeliling, minta mereka untuk memikirkan mengapa
organisme di dalam satu stasiun memiliki banyak kesamaan dibanding dengan di
stasiun lain? Cobalah membayangkan bagaimana mengklasifikasikan spesies baru, organisme yang sampai
saat ini belum ditemukan. Karakteristik fisik atau tingkah laku apa yang akan dilihat
saat pertama mencoba mengklasifiasikannya? Dengan pertanyaan yang masih
dipikiran, siswa diminta menuju masing-masing phylum.
Penilaian dan diskusi
Kegiatan lab ini adalah sebuah cara bagus untuk
menghadirkan phylum invertebrata dalam waktu yang singkat. Siswa mengeksplor
materi dan bekerja bebas atau dalam kelompok untuk mempelajarinya. Siswa
menyelesaikan kegiatan di dalam kelas dan mengumpulkannya dengan jawaban pertanyaan di minggu
berikutnya. Pertanyaan dan spesimen yang dihadirkan bisa dimodifikasi sesuai
susunan kelas dan dana yang ada. Penyusunan dapat memakan waktu sekitar 20
menit, jadi perlu persiapan stasiun sebelum kegiatan dimulai. Akan sangat
membantu apabila semua mikroskop sudah difokuskan terlebih dahulu dan siap
pakai.
Penilaian pada materi praktik ini akan dilakukan pada
ujian akhir di kelas. Para siswa diminta untuk memberi umpan balik untuk
praktik tersebut di akhir, dan selalu mendapat penilaian positif dari siswa.
Kerja siswa ini memakan waktu 2 jam hingga selesai, dan siswa tidak suka jika dibagi menjadi dua kali
pertemuan. Pengajar akan menikmati mengajar dalam praktik ini, dan mendapati
siswa dengan pemahaman yang lebih baik tentang phylum invertebrata. Diskusi
kelas sangat penting untuk membantu siswa memahami gambaran besar kerajaan
hewan.
PENUTUP
Dari adanya penjelasan mengenai pembelajaran laboratorium
pada pembelajaran phylum invertebrata, dapat disimpulkan bahwa cara tersebut
memang efektif dan efisien untuk dapat membantu kita mengajarkan berbagai
karakteristik dari phylum invertebrata dengan tidak terlalu menguras waktu.
Pembelajaran didesain menyenangkan karena adanya banyak stasiun berisi berbagai
awetan, preparat, atau bahkan video mengenai spesies yang dibahas dalam setiap
phylumnya. Pembelajaran seperti ini juga dirasakan lebih bermakna dibandingkan jika pengajar hanya menggunakan
metode ceramah dalam menjelaskan konsep tersebut. Pembelajaran yang bermakna
tentunya mampu lebih diingat dan dipahami oleh para siswa.
Oleh karena itu, disarankan agar para pengajar lainnya bisa
mengaplikasikan pembelajaran seperti ini pada kelas-kelas mereka terutama untuk
pembelajaran mengenai phylum invertebrata sehingga pembelajaran terasa
menyenangkan, bermakna, dan tentunya tidak banyak memakan waktu.
0 komentar:
Posting Komentar