Tulisannya sedikit agak berat ya... Berat untuk dipahami. Hehe...
Biologi Molekuler juga
merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara struktur dan
fungsi molekul-molekul hayati serta kontribusi hubungan tersebut terhadap
pelaksanaan dan pengendalian berbagai proses biokimia. Secara lebih ringkas
dapat dikatakan bahwa Biologi Molekuler mempelajari dasar-dasar molekuler
setiap fenomena hayati. Oleh karena itu, materi kajian utama di dalam ilmu ini
adalah makromolekul hayati, khususnya asam nukleat, serta proses pemeliharaan,
transmisi, dan ekspresi informasi hayati yang meliputi replikasi, transkripsi,
dan translasi.
Perkembangan ilmu
biologi molekular tidak dapat dipisahkan dengan berbagai macam disiplin
ilmu-ilmu yang lain, sperti biologi sel, genetika, biokimia, kimia organik, dan
biofisika. Pada dasarnya ilmu-ilmu tersebut mempelajarai satu subjek yang sama
yaitu mahlik hidup, namun dengan pendekatan dan sudut pandang yang berbeda.
Mahluk hidup yang menjadi
objek dalam biologi molekular meliputi dua kelompok besar yaitu : organisme selular,
dan organisme nonselular. Organisme selular tersusun atas satuan atau unit
yang disebut sel. Sel mempunyai komponen subselular dan organel yang
terorganisasi dalam satu-kesastuanyang holistik. Contoh dari organisme seluler
meliputi bakteri, jamur, tumbuhan, hewan, dan manusia. Sementara organisme
nonselular meliputi prion, viroid, dan virus.
Pada tulisan ini dijelaskan
mengenai struktur gen terutama operon, suatu karakteristik organisme
prokaryotik yang merupakan kumpulan gen yang lokasinya berdekatan antara satu
dengan yang lain pada suatu genom prokariotik. Operon sangat berperan pada
proses ekspresi gen, dimana semua gen dalam satu operon diekspresikan sebagai
unit tunggal.
A.
STRUKTUR GEN
MANUSIA SECAMA UMUM
Manusia memiliki
banyak sekali gen-gen, dan kumpulan dari gen-gen ini disebut genom yang berada
dalam sebuah kromosom.
Gambar 1. Kumpulan gen manusia yang
terdapat di dalam kromosom
(Sumber : wofford-ecs.org)
(Sumber : wofford-ecs.org)
Gambar 2. Segmen pada genom manusia
Sumber : Figure 1.14 (Brown, 2002)
Sumber : Figure 1.14 (Brown, 2002)
Segmen 5o kb ini terdiri dari:
F Satu gen, biasa disebut TRY4, yang merupakan informasi sintesis protein yang disebut tripsinogen yaitu precursor tidak aktif pada digesti enzim tripsin, dan TRY4 merupakan contoh gen terputus.
F Satu gen, biasa disebut TRY4, yang merupakan informasi sintesis protein yang disebut tripsinogen yaitu precursor tidak aktif pada digesti enzim tripsin, dan TRY4 merupakan contoh gen terputus.
F Segmen dua gen, merupakan reseptor protein sel T β yang bernama V28 and V29-1 yang termasuk gen yang tidak lengkap, karena hanya sebagian saja yang lengkap dan termasuk gen terputus seperti TRY 4.
F Satu pseudogen, tidak berfungsi sebagai salinan gen karena hanya satu untaian nukleotida yang menjadi informasi, pseudogen ini disebut juga TRY 5.
F 52 genome-wide repeat sequences, merupakan susunan berulang pada berbagai tempat dalam genom dan memiliki empat tipe yaitu LINEs (long interspersed nuclear elements), SINEs (short interspersed nuclear elements), LTR (long terminal repeat) elements and DNA transposons.
F Dua mikrosatelit, merupakan susunan terpendek dari sekuen yang berulang serta terdiri dari enam salinan TATT.
Dari penguraian diatas dapat diketahui bahwa gen merupakan bagian terpenting dari genom manusia karena berisi informasi biologi yang mengekspresikan gen ke dalam RNA yang disebut mRNA.
Gambar 3. mRNA diantara gen dan
produk protein
Sumber : Figure 1.15 (Brown, 2002)
Sumber : Figure 1.15 (Brown, 2002)
Kebanyakan
gen manusia umumnya terdiri dari Sembilan ekson per gen, walaupun beberapa
lebih. Saat gen berekspresi RNA mensintesis salinannya pada gen yang
menyebabkan intron sama dengan ekson, peristiwa ini disebut spicing.
Perbedaan
umum gen manusia yaitu oleh adanya V28 dan V29-1, karena hanya terdapat segmen
gen saja, sedang pada individu sel T segmen gennya saling berhubungan pada
variasi combinasi yang nantinya malah menghasilkan fungsi reseptor yang
berbeda.
Gambar 4. Struktur umum gen manusia
Sumber : Figure 1.17 (Brown, 2002)
Sumber : Figure 1.17 (Brown, 2002)
Dari seluruh
pembahasan d iatas dapat diketahui bahwa struktur umum pada gen manusia adalah
DNA dan RNA, sedangkan variasi-variasi yang ada hanyalah bagian dari
keseluruhan aktivitas genom.
Gambar
5. Struktur gen prokaryotik
Gambar
6. Struktur gen eukaryotik
B. Operon
Gambar 7. Operon
1. Promotor - urutan nukleotida yang memungkinkan gen untuk
ditranskripsi.
2. Regulator - sebuah gen ini mengontrol gen operator
bekerja sama dengan senyawa tertentu yang
disebut induser dan co-represor di dalam
sitoplasma.
3. Operator - segmen DNA yang mengikat represor .
4. Gen struktural - gen yang diatur oleh operon. Merupakan
bagian yang mengkode urutan nukleotida RNA.
Ekspresi
operon prokariotik mengarah ke generasi polisistronik mRNA, sedangkan operon
eukariotik menyebabkan monosistronik mRNA
Karakteristik organisme
prokariotik adalah adanya operon. Operon merupakan kumpulan gen yang lokasinya
berdekatan antara satu dengan yang lain pada suatu genom prokariotik, dimana
hanya terdapat satu atau dua nukleotida pada akhir suatu gen dan dapat
dijadikan sebagai penyambung pada gen berikutnya. Operon sangat berperan pada
proses ekspresi gen, dimana semua gen dalam satu operon diekspresikan sebagai
unit tunggal. Model yang dikenal sebagai operon ada dua unsur yang mengatur
ekspresi gen struktural PENYANDI enzim yaitu gen regulator (repressor) dan
operator yang letaknya berdekatan dengan gen-gen struktural yang diaturnya.
Salah satu contoh operon
yang pertama kali ditemukan adalah operon lac. Operon lac merupakan suatu
kumpulan tiga gen (lacZ, lacY, dan lacA) yang
mengkode enzim yang terlibat pada penggunaan laktosa oleh bakteri Eschericia
coli, dimana Operon lac dapat mempercepat ekspresi gen. LacY
mengkode laktosa permease yang mentransport laktosa ke dalam sel, sedangkan lacZ
dan lacA berfungsi mengkode enzim yang memisahkan laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa. Ekspresi gen tidak dapat berjalan atau inaktif apabila tidak
terdapat operon yang menginduksinya. Hal ini didukung dengan adanya laktosa
yang mengaktivasinya sehingga gen dapat terekspresikan.
Operon mengkonversi disakarida berupa laktosa menjadi monosakarida
berupa glukosa dan galaktosa. Monosakarida hasil konversi ini merupakan
substrat untuk penghasil energi pada jalur glikolitik. Hal ini berarti bahwa
gen-gen pada operon lac adalah untuk mengkonversi laktosa ke dalam bentuk yang
dapat digunakan oleh bakteri E.coli sebagai sumber energi.
Laktosa bukan merupakan
komponen umum bakteri E.coli yang terdapat di alam, dimana operon
tidak dapat diekspresikan dan penggunaan enzim pada penggunaan laktosa tidak
diproduksi oleh bakteri tersebut. Laktosa yang telah tersedia dapat mengekspresikan
(switch on) operon. Hal ini mengakibatkan ketiga gen yang terdapat di dalam
operon lac dapat terekspresikan secara bersama dan hasilnya akan mengkordinasi
sintesis laktosa dengan penggunaan enzim.
Gambar
8: Peranan operon lac pada proses transkripsi, tanpa adanya laktosa, maka
repressor lac akan mengikat operator dan apabila ada laktosa maka repressor
akan bergerak, kemudian RNA polymerase akan terikat pada promoter menyebabkan
RNA telah ditranskripsi yang kemudian akan berlangsung translasi dan terbentuk
enzim laktase.
Bakteri E.coli dan Bacillus
substilis memiliki operon yang berjumlah sama dan mengandung dua atau
lebih gen. Gen-gen dalam operon secara fungsional saling berhubungan satu sama
lain untuk mengkode sejumlah protein yang terlibat aktivitas biokimia tunggal
seperti pada penggunaan gula sebagai sumber energi atau sintesis asam amino.
Jenis operon yang kedua yaitu operon tryptophan pada E.coli.
Tryptophan operon adalah contoh operon biosintesis yang ekspresinya diregulasi
oleh sebuah effector. Operon ini mengandung lima buah gen struktural yang mengkode
tiga enzim yang diperlukan untuk konversi asam chorismic menjadi tryptophan,
yaitu : antrhanilate syntetase (komponen I yang dikode oleh trpE
dan komponen II yang dikode oleh trpD),
N-(5′-phosphoribosyl)-anthranilate isomerase/Indole-3-glycerol phosphate
synthase yang disandikan oleh trpC, Tryptophan
synthase (β-subunit yang disandikan oleh trpBI
dan α-subunit yang disandikan oleh trpA).
Gambar 9. Dua macam operon
pada E.coli (A) Operon lac yang memiliki tiga macam gen yaitu lacZ,
lacY, dan lacA. (B) Operon Tryptophan yang memiliki lima
macam gen.
Sumber: Figure 2.2 (Brown, 2002).
Kesimpulan
Di
dalam sel prokaryot, ada beberapa gen struktural yang diekspresikan secara
bersama-sama dengan menggunakan satu promoter yang sama. Kelompok gen semacam
ini dinamakan operon. Gen-gen ini pada umumnya adalah gen-gen yang terlibat di
dalam suatu rangkaian reaksi metabolisme yang sama, misalnya metabolisme
laktosa, arabinosa, dan lain-lain. Pengelompokan gen-gen semacam ini dalam
suatu operon membuat sel menjadi lebih efisien di dalam melakukan proses
ekspresi genetik. Sebaliknya, di dalam sistem jasad eukaryot, sistem organisasi
operon semaacam ini tidak ada karena setiap gen diatur oleh satu promoter
tersendiri.
Operon terdiri dari 4
komponen dasar DNA :1. Promotor - urutan nukleotida yang memungkinkan gen untuk
ditranskripsi.
2. Regulator - sebuah gen ini mengontrol gen operator
bekerja sama dengan senyawa tertentu yang
disebut induser dan co-represor di dalam
sitoplasma.
3. Operator - segmen DNA yang mengikat represor .
4. Gen struktural - gen yang diatur oleh operon. Merupakan
bagian yang mengkode urutan nukleotida RNA.
Ekspresi operon prokariotik
mengarah ke generasi polisistronik mRNA, sedangkan operon eukariotik
menyebabkan monosistronik mRNA
0 komentar:
Posting Komentar